aa

Foto: @NUCreativeMedia / https://twitter.com/nucreativemedia/status/860437862927409152 ISNUDARUNGAN,  Kilas Balik . Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) merupakan organisasi badan otonom (banom) termuda yang berada di lingkungan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sebetulnya, fungsi dan keanggotaan ISNU sudah ada sejak lama, tapi ISNU baru berhasil dibentuk dan dilembagakan tahun 2012, setelah ‘disahkan’ di Muktamar ke-32 NU di Makassar 2010 silam. Tahun ini, ISNU memasuki usianya yang ke-6 tahun. Usia yang terbilang muda bagi sebuah organisasi. Tentu banyak tantangan –sekaligus peluang- yang dihadapi ISNU baik yang bersifat internal ataupun eksternal. Seperti urusan keorganisasian, kepengurusan, keanggotaan, hingga bagaimana ISNU bisa memberikan manfaat nyata kepada masyarakat umumnya dan Nahdliyin khususnya.   Tidak bisa dipungkiri ISNU telah memberikan ‘warna’ tersendiri di lingkungan NU. Anggotanya terdiri dari para intelektual, cendekiawan, profesional, dan sarjana dari berbag

Agama dan Nasionalisme adalah dua kutub yang tidak berseberangan. Nasionalisme adalah bagian dari agama dan keduanya saling menguatkan. ====== KH. Hasyim Asy'ari, Pahlawan Nasional dan Pendiri Nahdlatul Ulama (NU) ======

Doc. Civitas ISNU bersama kades, dan petugas PKH. ISNUDARUNGAN. Mengawal program pemerintah bukanlah tugas yang mudah bagi organisasi nirlaba atau non profit, apalagi minimnya perhatian publik dalam mendalami prosedur dengan serius dan benar dari sumber yang valid, namun hal ini tidak terjadi pada ISNU desa Darungan. Organisasi yang berusia 6 bulanan ini, berkomitmen mengawal program pemerintah yaitu PKH dengan menghadirkan petugasnya. Berawal dari temuan-temuan warga tentang warga pra sejahtera yang tidak mendapat bantuan PKH, ISNU Darungan berinisiasi menghadirkan petugas PKH untuk mengorek lebih dalam prosedur, dan segala teknisnya terkait bantuan PKH tersebut. Diskusi dilakukan pada hari Senin, 23 Desember 2019 di kediaman bapak Holili kidulkebun dusun Krajan desa Darungan Kec. Tanggul Kab. Jember Prov. Jawa Timur. Diskusi kali ini sangat istimewa, disamping nara sumber/pemateri yang kompeten dibidangnya juga dihadiri oleh orang nomor satu di Pemerintah Desa Darungan, Kepala Desa (

Arsip ISNU Darungan ISNUDARUNGAN. Dalam rangka melaksanakan amanah dan menjadi motor ditengah-tengah masyarakat. dengan semangat ISNU Darungan mengadakan nobar (nonton bareng) bersama Kepala Desa dan ISNU Darungan piala Sea Games antara Indonesia vs Vietnam pada hari Selasa malam Rabu, 10 Desember 2019, pukul 18.30 sampai 21.00 WIB di balai desa Darungan Kec. Tanggul Kab. Jember Prov. Jawa Timur. Sekitar jam 19.30-an masyarakat berdatangan bertambah ke balai desa,  malam ini  Laga timnas U23 Indonesia vs Vietnam berlangsung di Stadion Rizal Memorial, Manila, Filiphina. Stadion berkapasitas 12 (dua belas) ribuan penonton tersebut menjadi kenangan tim garuda yang terdiri dari  Pemain   Timnas Indonesia U-22 (4-5-1): 12-Nadeo Argawinata; 14-Asnawi Mangkualam, 5-Bagas Adi, 2-Andi Setyo, 11-Firza Andika; 15-Saddil Ramdani, 6-Evan Dimas, 16-Sani Rizki, 7-Zulfiandi, 8-Witan Sulaiman; 20-Osvaldo Haay.  Sedangkan  Pelatih yakni Indra Sjafri. Menurut ketua ISNU Darungan, Abdul Karim, pihaknya be

Dokumen ISNU Darungan ISNUDARUNGAN. Menjalankan amanah organisasi ( sesuatu yang diputuskan bersama dalam musyawarah. Red ) merupakan kewajiban bersama. Maka dari itu ISNU Darungan berupaya konsisten dengan menggelar Kajian, materi diisi dari KUA Kec. Tanggul (Penyuluh Agama Islam) Bapak Nur Alimul Ghoni, SE. S.Pd.I. di kediaman ibu Indra Azizah Utara Masjid Baitul Muqoddim Al-Asy’ari Karangsengon dusun Sumberbulus desa Darungan pada hari Ahad, 1 Desember 2019, dengan surat nomor : 25/B/PR-ISNU/XI/2019 , Tertanggal 29 November 2019. Sementara dalam sambutan dan pengarahan Ketua ISNU Darungan, bapak Abdul Karim, S.Pd. “sangat senang sekali karena kajian tetap dilaksanakan sebagai amanah dari musyawarah pengurus ISNU Darungan ( 12 Juli 2019. Red ), terima kasih kepada tuan rumah, pemateri yang sudah meluangkan waktunya untuk silaturrahmi dengan kami, dan banyak ilmu yang akan didapat, yang terpenting dari pertemuan ini adalah hasil dan tindak lanjut nanti.” Ujar Ketua yang juga seorang g

Ilustrasi:doc.isnudarungan Ahad, 3 November 2019 SANG INTAN YANG TERTIMBUN ( bersambung 1 ) Oleh Syaifudin Zuhri *) Pada suatu desa ujung barat di wilayah Kebupaten Jember Provinsi Jawa Timur, desa dengan penduduk lebih dari 13.000 jiwa, wilayah bernama Desa Darungan yang berada di wilayah Kecamatan Tanggul Kebupaten Jember, lahirlah seorang anak yang cukup cerdas, bersahaja, dan punya jiwa kepemimpinan yang kuat, dia adalah Sofiudin bin Zainul yang berasal dari lingkungan Pakeman RT. 06 RW. 09, Dusun Jumbatan yang lahir pada hari Jum’at, 18 Maret 1988 atau 31 tahun silam. Masa Pendidikan dasarnya di tempuh di kampung halamannya yakni di SDN Darungan 02 lulus tahun 2001 , lalu melanjutkan ke pondok pesantren sambil sekolah di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Miftahul Ulum Banyuputih Kidul Kec. Randuagung Kab. Lumajang Provinsi Jawa Timur lulus tahun 2005, dan sampai Madrasah Aliyahnya tahun 2008. Lepas dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Atas / Madrasah Aliyah (MA sederajat SMU/SMK), tid